EVALUASI DAN IMPLEMENTASI DESAIN
PROGRAM PEMBELIAN MATERIAL(PROCUREMENT) PADA
PT GENERO PHARMACEUTICALS
Laporan
ini disusun sebagai salah satu persyaratan
Untuk
menyelesaikan mata kuliah proyek program
Jenjang
pendidikan Strata Satu (S-1)
Jurusan
Teknik Informatika
Diajukan Oleh:
Nama : Sigit Dwi Prasetyo
NPM : 109110640230
Jurusan : Teknik Informatika
Jenjang : Strata Satu (S1)
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DANKOMPUTER
PRANATA
INDONESIA
CIKARANG
2012
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi
Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Tujuan dan
Manfaat
2. Ruang Lingkup dan Landasan
Proyek
2.1. Ruang Lingkup
Proyek
2.2. Landasan
3. Pembahasan Analisis
3.1. Analisis
3.2. Implementasi
4. Penutup
4.1. Kesimpulan
3.2. Saran
1. Pendahuluan
Tujuan dibuatnya dokumen ini adalah untuk mendeskripsikan keseluruhan
solusi untuk PT.Genero Pharmaceuticals
(disingkat sebagai GENERO), yang akan
diimplementasikan oleh penulis.
Dokument ini
meliputi :
·
Ruang lingkup dan latar
belakang dari implementasi Program Pembelian Material (Procurement).
·
Deskripsi secara
keseluruhan mengenai proses bisnis di GENERO yang akan diimplementasikan menggunakanProgram
Pembelian Material (Procurement) 2012.
·
Daftar modul beserta fungsinya masing
masing yang secara standar dapat digunakan dan area mana saja yang memerlukan
adanya modifikasi agar program dapat dipakai untuk menunjang proses bisnis yang
ada di perusahaan secara menyeluruh dan terintegrasi.
1.1 Latar Belakang
Solusi
yang akan diimplementasi telah di-design untuk memenuhi beberapa permintaan
dari GENERO yaitu:
·
Mengurangi berbagai proses berulang yang
dilakukan secara manual.
·
Memiliki informasi yang tersentralisasi.
·
Pengadaan material produksi yang lebih
terencana.
·
Lebih efisien dalam melakukan proses
penyusunan laporan keuangan secara financial setiap bulannya.
Berdasarkan
berbagai kebutuhan di atas, maka Penulis men-design solusi yang melingkupi:
·
Proses terintegrasi (Sales, Purchase,
Warehouse, Planning, Production, Finance dan Accounting).
Data/Informasi yang mudah untuk diakses oleh
user melalui sistem yang terintegrasi.
1.2 Identifikasi Masalah
Evaluasi dan
implementasi desain program pembelian material(procurement) ini dibuat
berdasarkan informasi dan berbagai temuan untuk PENULIS dan GENERO saat sesi
workshop dilakukan. PENULIS dan GENERO setuju bahwa berbagai solusi dan
modifikasi yang dijelaskan di dokumen ini adalah sesuai dan memenuhi kebutuhan
GENERO akan adanya sistem terintegrasi. Jika ada penambahan dan berbagai
perubahan dari solusi yang telah ditetapkan maka dapat diselesaikan pada fase
projek selanjutnya.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat Desain Program Pembelian Material (Procurement)
ini sangat luas, maka penulis hanya membatasi masalah yang akan dimuatkan di
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Desain Program Pembelian ini hanya sampai pada tahap
Analisis, Desain dan implementasi saja.
2.
Analisis dan Desain hanya meliputi Transaksi pembelian
saja.
3.
Sistem ini di desain dengan menggunakan database untuk
menyimpan beberapa informasi sebagai berikut:
a.
Informasi tentang Suplier.
b.
Informasi tentang Karyawan.
c.
Informasi tentang Produk Perusahaan
d.
Informasi tentang Transaksi yang telah dilakukan.
e.
Informasi tentang Account
Suplier.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menganalisis
dan Mendesain Sistem Aplikasi yang sudah ada dan memodifikasi nya sesuai
kebutuhan user.
2. Mendesain
Sistem Aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan agar proses Pembelian
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
2. Ruang Lingkup dan Landasan
Proyek
2.1. Ruang Lingkup Proyek
Ruang
lingkup proyek implementasi di GENERO antara lain:
§
Proses pembelian (Procurement)
§
Proses penjualan (Sales Management)
Modul
modul yang diimplementasikan antara lain :
o
Procurement terdiri dari :
§
Purchase requisitions
§
Purchase order
§
Product receipt
§
Material Incoming quality control.
§
Vendor Trade Agreement
§
Phurchase Return
2.2. Landasan
Dokumen
solution design ini dibuat berdasarkan informasi dan berbagai temuan untuk PENULIS
dan GENERO saat sesi workshop dilakukan. PENULIS dan GENERO setuju bahwa
berbagai solusi dan modifikasi yang dijelaskan di dokumen ini adalah sesuai dan
memenuhi kebutuhan GENERO akan adanya sistem terintegrasi. Jika ada penambahan
dan berbagai perubahan dari solusi yang telah ditetapkan maka dapat
diselesaikan pada fase projek selanjutnya.
3. Pembahasan Analisis dan
Implementasi Proses Pembelian (Procurement)
3.1.
Purchase Requisition
Adalah proses permintaan pembelian item atau service melalui proses approval (persetujuan) pihak yang
berwenang yang sudah di definisikan pada system. Purchase Requisition di create
oleh user yang terdaftar sebagai employee di Genero. Purchase Requisition
menggunakan fungsi workflow pada Program Pembelian Material (Procurement) 2012.
Berikut beberapa istilah terminology dalam Proses Purchase Requisition
:
- Requester : User atau Employee yang me-request PR
- Preparer :
User atau Employee yang meng-create PR (di Genero requester sama dengan
preparer)
- Approver :
User yang meng-approve PR
- Draft :
Status PR yang baru di-create dan belum di submit
- In Review : Status PR yang sedang berjalan di system workflow
- Approved :
Status PR yang sudah di approve
- Closed :
Status PR yang sudah dijadikan Purchase Order
3.1.1.
Pre-requisite
Adapun Pre-requisite yang harus
ditentukan adalah sebagai berikut :
1.
Purchase Requisition Control Rule.
Adalah policy
atau rule yang di definisikan supaya Purchase Requisition dapat berjalan di
system menggunakan workflow. Yaitu :
a.
Workflow Submission
Field Name
|
Workflow
Requirement
|
Unit
Price
|
Required
|
Vendor
Account
|
Not
Required
|
Project
ID
|
Not
Required
|
Reason
|
Not
Required
|
Receiving
Operating Unit
|
Not
Required
|
Purchase
Agreement
|
Not
Required
|
b. Order Quantities
Quantities
|
Value
|
Enforce
MPROGRAM PEMBELIAN MATERIALimum Order Quantities
|
No
|
Enforce
Minimum Order Quantities
|
Yes
|
Enforce
Multiple Order Quantities
|
No
|
2. Purchase
Order Creation & Demand Consolidation Rule :
Adalah policy
atau rule untuk convert dari Purchase Requisition (PR) ke Purchase Order (PO)
a. Purchase
Order Split
Field Name
|
Value
|
Requester
|
No
|
Line Type
|
No
|
Procurement Category
|
No
|
b. Other Setup
Field Name
|
Value
|
Price Tolerance
|
No
|
Manual Purchase Order Creation
|
Yes
|
Demand Consolidation
|
No
|
3. Procurement Hierarchy
Procurement
Hierarchy menggambarkan seluruh item atau service yang dapat di transaksikan di
Purchase Requesition (PR) atau Purchase Order (PO). Setiap legal entity hanya
boleh mempunyai satu Procurement Hierarchy. Dan Procurement Hierarchy dapat di
shared untuk seluruh legal entity pada Program Pembelian Material (Procurement)
2012. Adapun procurement Hierarchy yang berlaku di Genero adalah sebagai
berikut :
Hierarchy Name
|
Product Categories
|
Procurement
Hierarchy 1
|
General
|
Fixed
Asset
|
|
Raw Material
|
|
Packaging Material
|
|
3.1.2.
Prosedur
Pembuatan Purchase Requsition.
PROGRAM PEMBELIAN MATERIAL Mapping Flow :
1. User yang me-request PR ke
form Purchase Requsition Created by Me, kemudian meng-create PR Baru. Masukkan
nama PR (diisi dengan judul PR atau disamakan dengan nomor PR), request date
(tanggal barang tersebut dibutuhkan), accounting date diisi sama dengan request
date.
2. Pilih Dimension pada header,
kemudian klik add items pada PR Lines. Setelah masuk ke form add items, pilih
item yang akan di request di catalog items tab
3. Setelah item dipilih, PR dapat
di submit (di proses ke dalam workflow System)
4. Selanjutnya approver yang
berwenang akan me-review PR tersebut. Dan memutuskan apakah PR akan di approve,
atau di-reject, atau request change (dikembalikan ke user tertentu untuk
di-edit dan di submit ulang ke dalam workflow)
5. PR yang sudah selesai proses
approval-nya, akan masuk ke form Release Approved Purchase Requisitions. Dan
dapat di convert menjadi purchase order oleh Procurement Dept.
Modification Form
Modification Spesification No. : MOD-PROC-001
àSaat
create Purchase Requisition dapat memilih Financial Dimension.
Tujuannya : karena approval PR ditentukan
per-departemen (dengan dimension departemen yang sama seperti financial
dimension)
Modification Spesification No. : MOD-PROC-003
àTambah
field original quantity di PR Lines.
Tujuannya : Karena ada kebutuhan saat
approval procurement, procurement bisa meng-edit quantity. Supaya original
quantity yang awalnya di-request dapat ter-record.
|
3.2.
Planned Purchase Order
Adalah dokumen yang digenerate
secara automatis oleh system, sebagai suggest pembelian RM & PM yang
dibutuhkan untuk proses produksi. Berikut adalah prosedur pembuatan Purchase
Order yang berasal dari Planned Purchase Order :
PROGRAM PEMBELIAN MATERIAL Mapping Flow :
1. Setelah Planned Purchase Order
di approve oleh MM Dept. Head & Mfg Div. Head, maka Procurement Dept akan
meng-convert Planned Purchase Order tersebut menjadi PO dengan meng-klik button
firm.
Modification form
Modification Spesification No. : MOD-MP-001
àApproval
2 kali di planned purchase order.
Purpose : Jumlah
pembelian barang-barang RM & PM umumnya mencapai approval limit dari
Division head, sehingga tidak cukup approval dari dept. head saja.
àPlanned
Order yang diapprove (level 1) akan mengenerate nomor yang di treat sbg nomor
PR
|
NB : Yang muncul di view
procurement dept. hanyalah Planned Purchase Order yang statusnya sudah approve.
Purpose : Supaya purchasing dept. hanya dapat meng-firm kan planned
purchase order yang sudah di approve.
3.3.
Purchase Order
Purchase Pool
Purchase pool didefinisikan
sebagai type purchase berdasarkan barangnya. Dalam hal ini Genero
mengkelompokkan sebagai berikut :
-
01 – General & FA
-
02 – Raw Material
-
03 – Packaging Material
-
04 – RM & PM
Purchase Order pada Genero dapat
di-generate dari 3 modul :
- Purchase Requisition
- Planned Purchase Order
- Manually creation
Genero membutuhkan workflow
approval di area Purchase Order. Yang membutuhkan aktivasi change management pada parameter di Program Pembelian Material
(Procurement) 2012. Berikut adalah prosedur approval workflow pada PO :
PROGRAM PEMBELIAN MATERIAL Mapping Workflow :
1. Pada Purchase Order header,
klik button Request Change
2. Setelah di-request change,
procurement dapat meng-edit PO. Memilih buyer group, purchase order pool,
memastikan unit price, discount, charges & net amount dengan nominal yang
ter-update sebelum PO di submit.
3. PO yang sudah di submit ke
workflow system akan berada dalam status In Review. Kemudian user atau employee
yang berwenang akan me-review PO. Dan meng-approve, me-reject, atau request
change.
4. PO yang
sudah selesai proses approval dan di approve, akan memiliki status Approved.
Lalu procurement dept dapat memposting confirmation atas PO tersebut.
5. PO yang
sudah di posting confirmation dapat dicetak dan di kirimkan ke vendor.
3.4.
Other Transaction On Purchase Order
Transaksi pada Purchase Order meliputi Credit
Note (CN) ataupun Retur. Adapun jenis transaksi CN dan Retur yang terjadi pada
Genero adalah sebagai berikut.
3.4.1. Credit Note
PROGRAM PEMBELIAN MATERIAL Mapping Flow :
1. Jika CN
terjadi atas PO yang sudah Invoice, dibayar & di-settled. Maka terlebih
dahulu Finance Dept. akan me-reverse antara PO Invoice dan Payment
2.
Selanjutnya procurement akan meng-create CN atas PO. Kemudian di submit untuk
masuk ke workflow approval. Karena CN akan menggunakan lines quantity negative,
maka pada workflow PO di definisikan sebagai auto approval (tidak perlu di
approve).
3. PO yang
sudah auto approved by system lalu di posting confirmation oleh Procurement
Dept. Kemudian Warehouse Dept. akan memposting pick. Kemudian posting product
receipt untuk retur.
4. Lalu
finance akan memposting CN dan men-settle antara CN dengan Invoice
Modification Form
Modification Spesification No. :
MOD-PROC-002
à
Purchase Order tidak bisa di ‘posting confirmation’ jika belum di request
change
Purpose : PO harus
melalui workflow approval, meskipun antara PR dan PO sama persis
|
3.4.2.
Credit
Note tanpa PO Reference
PROGRAM PEMBELIAN
MATERIAL Mapping Flow
1.
Procurement meng-create PO dengan type Returned Order. Masukkan RMA Nomor (jika
tidak ada masukkan nomor nota retur dari vendor)
2. Kemudian
create PO dengan line negative sebanyak quantity yang akan diretur. Dan submit
PO. PO akan melalu auto approval by system. Setelah approved, maka procurement
akan mem-posting confirmation.
3. Warehouse
Dept. melakukan akan melakukan picking item, dan product receipt retur.
4. Finance
akan memposting CN
3.4.3.
Retur
atas PO yang belum Invoice
PROGRAM PEMBELIAN MATERIAL Mapping Flow
1. Procurement Dept akan meng-klik
button request change atas PO yang lines-nya ingin diretur. Kemudian
menambahkan lines negative di PO tersebut sesuai dengan banyaknya quantity yang
ingin diretur. Dan submit PO.
2. Auto approval workflow by
system akan berjalan. Setelah approved, procurement dept. akan melakukan
posting confirmation.
3. Warehouse dept. dapat
melakukan posting pick untuk retur dan posting product receipt.
4. Finance Dept. akan melakukan
posting invoice dengan memilih product receipt gabungan
(Product receipt 1 quantity full
+ Product Receipt 2 quantity Retur)
4. Penutup
2.1.
Kesimpulan
Daftar Modifikasi Form atau
functions
Module
|
Description
|
Business Impact
|
Modification Impact
|
Procurement-AP
|
Di PR Header ditambahkan
dimension department.
|
High
|
Minor
|
Procurement-AP
|
Tambahkan validasi PO tidak
bisa di confirm jika belum change request.
|
Medium
|
Medium
|
Procurement-AP
|
Tambahkan field original
quantity di PR lines yang statusnya in review
|
Low
|
Minor
|
Procurement-AP
|
Form Parameter Vendor
Performance
|
High
|
Minor
|
2.2.
Saran
Sedangkan
saran-saran yang dapat penulis berikan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
adalah sebagai berikut:
1.
Sebelum melakukan kegiatan pembelian perusahaan
terlebih dahulu memilih pemasok dengan mempertimbangkan factor harga, jarak
tempuh, kualitas dan kuantitas. Hal ini untuk tercapainya efisiensi biaya.
2.
Perusahaan dalam mendapatkan bahan untuk proses
produksi, sebaiknya mencari supplier
lebih dari satu. Hal ini dapat memudahkan perusahaan menentukan kebijakan dalam
melakukan pembelian bahan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
perusahaan.
3.
Pembelian yang dilakukan perusahaan saat ini adalah
pembelian dengan cara biasa untuk memenuhi kebutuhan persediaan digudang,
dengan cara ini perusahaan akan selalu melakukan kegiatan pembeliannya bila
persediaan kedelai digudang akan habis. Penggunaan system kontrak akan dapat
mengurangi biaya dan waktu perusahaan untuk melakukan kegiatan pembelian,
karena perusahaan supplier akan mengirimkan kembali kedelai bila persediaan
kedelai mulai habis, dengan melihat siklus produksinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar